MENCOBA TERAPI MINUMAN Ekstrak DAUN SALAM

MENCOBA TERAPI MINUMAN DAUN SALAM

Menurut wikipedia disebutkan bahwa tanaman salam merupakan tumbuhan penghasil daun rempah. Di Indonesia daun salam dipergunakan untuk masakan Nusantara. Daun salam dalam bahasa inggris disebut sebagai Indonesian Bay- leaf atau disebut juga  Indonesia laurel. Secara taksnonomi daun salam memiliki nama ilmiah " Syzygium polyanthum. Nama lain dari daun salam dalam bahasa melayu adalah : ubar serai, sedang salam dalam bahasa sunda, jawa dan madura dikenal dengan nama: 'salam' / manting.

Menurut sumber yang sama disebutkan bahwa manfaat daun salam dipergunakan sebagai obat sakit perut, dapat dipakai untuk menghentikan buang air besar (BAB) yang berlebihan, manfaat lainnya dari daun salam untuk asam urat, stroke, kolesterol tinggi, untuk memperlancar peredaran darah, untuk mengurangi radang lambung, diare, gatal- gatal, untuk penderita diabetus. Selain daun bagian tumbuhan salam yang bisa dimanfaatkan bisa berasal dari kulit batang, akar dan buahnya.


Dari sekian banyak manfaat dari daun salam seperti tersebut diatas ternyata pada daun salam kering terdapat 0.17% minyak esensial berupa Eugenol, metil kavikol (methyl chavicol. Daun salam juga mendangung minyak atsiri, tannin, dan flavonoida. Menurut penelitian disebutkan bahwa ekstrak etanol dari daun salam sebagai antijamur dan anti bakteri. Sedangkan ektrak metanol dari daun salam dapat sebagai anti cacing, khususnya untuk Nematoda pada kayu pinus Bursaphelenchus xylophilus.
Apabila kita meminum ekstrak daun salam sebanyak 250 mg / hari untuk 3 kali minum dalam sehari dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah makan.

Dari informasi yang kami peroleh melalui media internet tersebut kami mencoba untuk menerapkan terapai ekstrak daun salam ini. Mengapa kami mencoba terapi tersebut dikarenakan kami merasakan kesehatan semakin menurun seiring dengan semakin tua usia kami.Alasan kami mencoba adalah pada bagian tangan kami jika digerakkan agak kaku, dan setelah bangun tidur pada bagian telapak kaki saat dibuat berjalan terasa kaku. Gejala tersebut menurut kami adalah gejala penderita asam urat. Hal ini kami ketahui dari saudara kami yang menderita penyakit asam urat yang gejalanya mirip dengan yang kami rasakan. Memang kami belum mencoba cek darah untuk mengetahui berapa kadar asa urat kami.

Dari coba - coba tersebut kami akan menceritakan apa yang kami alami setelah meminum ekstrak daun salam. Ketika pertama kami meminumnya rasanya seperti rasa sayur bening. Takaran kami membuatnya adalah 5-7 daun salam kami rebus hingga mendidih. Air rebusan daun salam inilah yang kami minum. Sejak kami tulis artikel ini, kami sudah 2 hari mencoba terapi minum ekstrak daun salam. Apa yang kami alami akan kami ceritakan terus dalam blog ini.



Hari pertama
Pada hari pertama ini kami meminum ekstrak daun salam sehari antara 5-7 gelas ekstrak daun salam. Apa yang kami alami !. 12 jam pertama yang kami rasakan adalah tubuh lemas dan seperti tidak bergairah, tetapi rasa lemas ini dalam hari yang sama semakin berkurang, 15 jam sejak minum ekstrak daun salam ini saat kami buang air besar ( BAB ) cair seperti diare, dan perut memang agak mulas, tetapi saat BAB berikutnya pada hari yang sama sudah padat kembali; 20 jam sejak pertama kami meminum muncul rasa mual, sampai sampai perut terasa "kembung" atau dalam bahasa jawa disebut "sebah". Terapi tentu saja kami teruskan. pada hari pertama ini kami minum ekstrak daun salam sebelum tidur. Selama satu hari ini jari tangan kami yang sebelumnya terasa kaku, rasa kaku sudah mulai berkurang.

Hari ke dua
Pada hari kedua yang kami rasakan adalah ketika bangun tidur yang sebelumnya saat berjalan telapak kaki terasa kaku, pada hari ke dua ini rasa kakunya berkurang, demikian juga pada jari tangan.Rasa mual ketika bangun tidur sudah tidak terasa.
Pada hari ke dua ini kami mimun ekstrak daun salam saat pagi dan sebelum tidur. saat siang hari pada hari ke dua rasa mual masih terkadang muncul tetapi tidak seperti hari pertama. Rasa mual yang kami rasakan sudah jauh berkurang, dan munculnya hanya terkadang. Buang air besar ( BAB ) pada hari ke dua sudah mulai normal. Pada hari kedua badan mudah berkeringat, padahal tidak melakukan aktivitas yang berat. 

Hari ke tiga dan ke empat
Pada hari ke tiga dan ke empat kami memutuskan untuk tidak melanjutkan terapi minum Ekstrak daun salam dikarenakan pada hari ke tiga kami merasa mual dan kepala sedikit pusing, seperti terkena Flu " masuk angin", kami tidak tahu apa karena efek dari minum ekstrak daun salam atau karena "masuk angin" mengingat kami melakukan aktivitas seperti biasa ( masuk kantor ).
Keputusan ini hanya sementara, jika kondisi tubuh kami sudah mulai membaik dan stabil kami akan mencoba melakukan terapi minum ekstrak daun salam kembali.

Demikian sepenggal pengalaman kami mencoba terapi Ekstrak daun salam. Kami akan terus menceritakan apa yang kami alami dalam blog ini, pasca meminum Ekstrak daun salam.


hormat kami


Dwi Hartoyo
Share on Google Plus

About htysite

0 komentar:

Post a Comment