MENGENAL ORGAN HATI [ LIVER ] MANUSIA DENGAN LEBIH BAIK - Fungsi hati/ liver dan mekanisme kerja organ hati manusia

Ada dua hal yang dipahami oleh manusia terkait dengan hati yaitu hati secara fisik yaitu organ tubuh manusia dan hati secara psikologis. Kata hati pertama kali muncul dalam Alkitab yaitu pada kitab Kejadian 3 : 6 yaitu ketika Hawa tergoda oleh bujuk rayu iblis dalam wujud ular, Hawa melihat buah itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya dan pohon itu menarik "hati" karena bisa memberi pengertian. 
Dari pemahaman tersebut kami berasumsi bahwa hati secara psikologis dimana hati menimbulkan perasaan penasaran,  hati menjadi panas cemburu, kecenderungan hati membuahkan kejahatan, membuat hati merasa pilu, karena hati seseorang bisa tertarik akan sesuatu, ada juga istilah tertawa dalam hati, membaca dalam hati, ada juga istilah suara hati, berkata dalam hati dan masih banyak istilah lainnya.

Apakah hal terkait dengan hati secara psikologis ini berhubungan dengan organ hati ? hal ini diperlukan waktu khusus untuk membahasnya atau setidaknya perlu artikel berbeda yang mengulas tentang hati secara psikologis. Apakah ada hubungan antara organ hati secara fisik dengan hati secara psikologis ? perlu penelitian lebih lanjut. Tetapi pada artikel kali ini kami akan membahas tentang organ hati secara fisik. Organ hati atau liver adalah organ tubuh manusia terbesar ke-2 setelah organ kulit. 

Organ hati merupakan organ terbesar ke-2 setelah organ kulit karena organ hati memiliki berat sekitar 1.493,79 gram (1,4 Kg), beberapa artikel menyebutkan berat organ hati manusia dewasa 3 pound atau sekitar 1,3 Kg. Organ hati terletak di dalam rangga perut bagian atas sebelah kiri sampai sedikit diatas diafragma di bagian atas sebelah kanan rongga perut.


Gambar : Letak organ hati manusia.

Organ hati merupakan organ vital bagi tubuh manusia dan hewan vertebrata ( bertulang belakang ) lainnya. Vital karena fungsi dari organ hati yaitu penawar dan penetralisir racun, pengaturan sirkulasi horman, mengatur komposisi lemak darah, pengaturan gula darah - mengatur produksi protein dan membantu membuang sel- sel tua dan rusak dari dalam tubuh, hati juga mengubah protein, lemak dan karbohodrat menjadi energi dan zat lain yang dapat disimpan oleh tubuh. Hati menghasilkan empedu yang membantu proses pencernaan juga hati membantu organ ginjal dalam memproduksi urin serta fungsi hati dalam mengatur metabolisme protein.  Organ hati dengan fungsi multitasker atau organ dengan kemampuan mengerjakan banyak fungsi secara bersamaan. Karena fungsinya yang sangat penting tersebut memungkinkan hati bisa melakukan regenerasi (pembaruan) yaitu kemampuan untuk bisa tumbuh lagi apabila ada kerusakan, seandainya 1/3 atau 2/3 bagian dari hati dipotong, sisa hati akan tumbuh kembali untuk menggantikan bagian yang hilang. Waktu yang dibutuhkan untuk regenerasi sekitar 6 sampai 8 minggu.

Untuk memahami fungsi dan peranan hati dalam metabolisme tubuh maka diperlukan terlebih dahulu memahami bagaimana proses pencernaan pada manusia. Ini penting kami jelaskan karena peranan organ hati / liver ini mendukung proses pencernaan manusia dari makanan masuk ke mulut sampai makanan yang telah diproses menjadi faces atau kotoran dan dibuang ke jamban. Mohon maaf jika kalimat kami sedikit kasar dan tidak sopan. Oce lanjut ke pembahasan tentang fungsi dan manfaat hati atau liver.

Sebenarnya hati tidak bisa berdiri sendiri tetapi terhubung dengan kantung empedu dan pankreas. Makanan yang masuk ke mulut diproses terlebih dahulu melalui penghancuran oleh gigi dan oleh enzim ( air ludah ) dan lebih dihaluskan lagi didalam lambung menuju ke usus halus  sampai ke usus besar dan akhirnya dibuang. Didalam usus halus ini fungsi dan peran dari hati - kantung empedu dan pankreas dibutuhkan. Proses panjang ini membutuhkan waktu sekitar 24 jam.




Secara singkat dan padat proses pencernaan manusia sebagai berikut :
1. Di dalam mulut
   Dimulut dilakukan pencernaan mekanik oleh gigi dan enzim ptialin ( emilase ) yaitu ludah. Enzim ptialin merubah karbohodrat ( amilum ) menjadi glukosa atau gula sederhana dalam bentuk maltosa agar mudah dicerna oleh lambung.
   Enzim ptialin bekerja secara optimal pada ph 6,8-7 di suhu 37 oC. Dan supaya seluruh bahan makanan di cerna secara kimiawi oleh enzim ini disarankan setidaknya dikunyah sebanyak 32 kali. Tentu saja dalam mengunyak tidak perlu dihitung, cukup dirasakan jika sudah halus dan terasa lebih manis sudah cukup, baru ditelan.
   Kadar amilum yang dirubah menjadi maltosa pada proses ini hanya sekitar 5 % dari total makanan yang dimakan, dan sisa makanan diproses dalam lambung. Enzim ptialin juga ditemukan pada pankreas.
   Makanan selanjutnya menuju kerongkongan dan ke lambung. Di kerongkongan makanan bisa sampai ke lambung karena ada gerak peristaltik.

2. Lambung
   Pada lambung terdapat 2 otot lingkar ( stinter ) untuk mengatur masuk dan keluarnya makanan. Otot lingkar bagian atas bernama lingkar kardiak yang bertugas menjaga makanan tetap di lambung dan tidak keluar kecuali ada kontraksi karena muntah. Dan otot lingkar bagian bawah bernama pilorus yang berbatasan dengan usus halus yang bertugas mengeluarkan makanan dari lambung ke usus halus.
   
   Pada lambung makanan dihaluskan secara mekanik dan kimiawi dengan bantuan beberapa enzim. Makanan dilumat oleh gerakan lambung yang sangat kuat sambil dicampur dengan enzim renin, asam clorida ( HCL ), enzim lipase dan enzim pepsin. Proses ini menghasilkan makanan seperti bubur ( Chyme / Kim ).
   Enzim renin ---> menggumpalkan/ mengendapkan protein susu ( kasein) dari air susu(ASI).
   Enzime pepsin ---> mengubah protein menjadi pepton
   Asam Clorida ( HCL) --->  bersifat asam yang dapat membunuh bakteri pada makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, juga merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
   Enzim lipase ---> memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, tetapi pada lambung lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
   
   Makanan yang diproses didalam lambung membutuhkan waktu 3-4 jam untuk menjadi Chyme / kim selanjutnya dibawa menuju usus halus melalui pilorus.

3. Usus Halus
   Usus halus atau usus kecil merupakan bagian dari saluran pencernaan yang posisinya antara lambung dan usus besar. 

Usus halus dibagi menjadi 3 bagian yaitu Duodenum ( usus duabelas jari ), Jejunum ( Usus kosong ) dan Ileum ( usus penyerapan ).

   Panjang usus halus pada orang dewasa antara 2-8 meter. dari 2-8 meter tersebut usus kosong  sepanjang 1-2 meter. Diameter usus halus hanya sebesar jari tengah (dengan diameter 2,5 cm )
   Mekanisme pencernaan pada usus halus berupa pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim - enzim.  
   
   Usus Dua belas Jari ( Doudenum )
   Pada Usus duabelas jari memiliki panjang sekitar 25  cm dan terdapat saluran yang terhubung dengan kantong empedu dan pankreas, berbentuk seperti huruf C. Saluran empedu sebagai sarana menyalurkan getah empedu yang dihasilkan oleh hati sebagai hasil perombakan sel darah merah di dalam hati (Liver). Getah empedu ini berperan untuk mencerna lemak dengan cara mengurangi tegangan permukaan sampai lemak berubah menjadi emulsi lemak dan mengaktifkan lipase sehingga lemak mudah dicerna tubuh. Pigmen warna getah empedu ini yang memberi warna coklat pada feses (tinja). Sedangkan saluran pankreas pada usus dua belas jari menyalurkan getah pankreas yang mengandung enzim lipase, enzim amilase dan enzim tripsin (tripsinogen).  Enzim tripsinogen yang telah aktif menjadi tripsin oleh enterokinasise  untuk mencerna pepton menjadi asam amino. Getah pankreas mengandung NaHCO3 yang bersifat basa sehingga menetralkan keasaman Chyme / Kim menjadi bentuk garam.
   Enzim lipase ---> mencerna lemakmenjadi asam lemak dan gliserol
   Enzim Amilase ---> mencerna amilum menjadi maltosa
   Enzim tripsin ---> mencerna pepton dan protein menjadi asam amino dan dipeptida yang siap diserap oleh usus halus.
   
   Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Empedu ini yang dialirkan ke usus duabelas jari yang mengandung zat warna empedu (bilirubin) yaitu warna kecoklatan. Zat ini dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah  yang telah tua di hati (ekskresi di hati) melalui duktus hepatikus (hepatic duct). Zat ini juga berperan dalam warna coklat pada feses. Kantung empedu mampu menyimpan empedu sebanyak 50 ml untuk proses pencernaan. 
   Penyerapan oleh usus halus dilakukan pada vili di dinding usus.Sari makanan yang diserap akan dibawa menuju ke hati (liver) oleh darah melalui vena porta hepatica.
   
   Pada usus dua belas jari ini secara garis besar karbohidrat dirubah menjadi glukosa, lemak dicerna menjadi asam lemakdan gliserol, protein dicerna menjadi asam amino tunggal yang akan diserap dalam darah.
   
   Usus Kosong ( Jujunum )
   Semua hasil olahan dari usus duabelas jari disalurkan ke usus kosong. Di usus kosong diserap oleh tubuh melalui Usus Kosong (jujunum) dengan panjang sekitar 1-2 meter mewakili 2/5 dari seluruh usus halus. Permukaan dalam usus kosong adalah membran mukus yang terdapat villi sehingga memperluas permukaan usus. Fungsi usus kosong adalah menyerap nutrisi makanan hampir 90 % yang didukung oleh sel epitel, lapisan villi dan microvilli yang membuat lapisan permukaan usus menjadi sangat luas sehingga fungsi penyerapan menjadi lebih baik.
   
   Pada usus kosong (jujunum) nutrisi yang diserap jaringan epitel  dialirkan ke seluruh tubuh dengan bantuan transportasi aktif dan pasif. Yang diangkunt secara aktif adalah peptida kecil, asam amino, vitamin, serta glukosa. Sementara itu fruktosa diangkut secara pasif.
   Lapisan dalam jujunum lebih tebal dari ileum dan pada jujunum lebih banyak darah sehingga tampak kemerahan. Pada lipatan mukosa memiliki lipatan khas yang disebut plica sircularis.
   
   Usus Penyerapan ( Ileum )
   Ileum atau usus penyerapan  dengan panjang 3/5 bagian dari seluruh usus halus. Pada dinding lebah tipis dan lebih banyak lemak mesenterika. Berfungsi menyerap nutrisi makanan yang belum terserap oleh usus kosong. Fungsi lainnya adalah untuk mengatur katup ileosekal suapay tidak refluks dari usus besar ke usus halus.
   Ileum mengandung reseptor untuk menyerap vitabin B12 dan garam empedu. Ileum menyerap 95 % garam empedu terkonjugasi dari usus.
   
   Proses penyerapan berlangsung pada susus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohodrat diserap dalam bentuk glukosa; lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol; sedangkan protein diserap dalam bentuk asam amini

4. Usus Besar
   Makanan yang tidak tercerna pada usus halus seperti selulosa bersama dengan lendir akan diteruskan ke usus besar menjadi feses. Pada usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang membantu proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membantu pembusukan E Coli juga menghasilkan vitamin K, dimana vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah.
   Pada usus besar juga terjadi proses penyerapan air dan garam mineral. Air akan diserap jika sisa makanan banyak mengandung air dan sebaliknya jika sisa makanan kurang air maka air akan dikeluarkan.Sisa makanan dibuang melalui anus berupa feses. Feses untuk sementara akan disimpan pada rektum, rektum terhubung dengan anus. Saat rektum penuh akan mengirimkan sinyal saraf ke otak sehingga orang akan timbul hasrat untuk buang air besar. Rektum juga berperan mendorong feses dengan gerak peristaltik.
   Pada Usus besar terdapat usus buntu, dimana fungsi dari usus buntu masih menjadi misteri. Para peneliti meyakini bahwa usus buntu sebagai rumah bagi bakteri baik. Panjang dari usus besar sekitar 1,8 meter dengan diameter 7,6 cm.
   
Dengan mengetahui proses pencernaan seperti kami jelaskan di atas maka semakin jelas fungsi dan peran dari organ hati yang didalamnya terdapat kantung empedu dan pankreas. Dalam sistem ekskresi hati memiliki mekanisme kerjanya sendiri dalam membantu proses pertumbuhan manusia. Yaitu dalam proses pencernaan seperti yang telah kami jelaskan diatas. Hati memproduksi empedu yang merupakan campuran dari air,garam empedu, kolesterol dan pigmen bilirubin. Hepatocytes pada hati yang memproduksi empedu yang disalurkan ke kantung empedu ( gallbladder ) apat menampung sekitar 50 ml empedu, kemudian dikeluarkan ke usus duabelas jari. Getah empedu mengemulsi lemak dengan menghasilkan segumpal lemak menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga lemak tersebut lebih mudah dicerna oleh tubuh. Peran serta bilirubin dibentuk dari sel darah merah yang terpakai dalam proses pencernaan pada hati yang dilakukan oleh sel Kupffer. Sel Kupffer di dalam hati akan menangkan dan menghacurkan sel darah merah yang tidak dibutuhkan oleh hepatocytes. Hepatocytes selanjutnya akan melakukan proses metabolisme hemoglobin, pigmen sel darah merah yang membawa oksigen ke komponen heme dan globin. Protein globin terpakai sebagai energi untuk tubuh, sedangkan kelompok heme yang lebih keras tidak bisa dipakai lagi oleh tubuh kemudian diubah menjadi pigmen bilirubin, itu sebabnya bilirubin berwarna hijau pada empedu. Kemudian bakteri pada usus ( E Coli ) mengubah bilirubin menjadi pigmen coklat yang disebut stercobilin yang menjadi warna feses.

Hepatocytes pada hati berperan dalam metabolisme karbohodrat, lipid /lemak, dan protein menjadi bahan yang bisa diserap oleh tubuh. Darah yang masuk ke hati melalui portal urat darah hepatic kaya akan glukosa. Hepatocytes menyerap glukosa dan menyimpannya sebagai makromolekul glikogen dan polisakarida; dan mengeluarkan glukosa bersamaan pada saat kita makan.
Hepatocytes pada hati juga berperan mengamati isi darah dan membuang bahan berbahaya yang berpotensi memiliki racun sebelum mencapai seluruh tubuh. Enzim pada hepatocytes melakukan  metabolisme pada racun sehingga racun menjadi tidak aktif. Hati juga mengontrol siskulasi hormon yang diproduksi oleh kelenjar - kelenjar tubuh.

Hati juga tempat menyimpan nutrisi, vitamin dan mineral dari darah. Glukosa dikirim ke hepatocytes dalam pengaruh hormon insulin dan disimpan dalam bentuk polisakarida glikogen. Juga menyerap dan menyimpan asam lemak dari triglycerides yang telah dicerna. Penyimpanan tersebut lah yang membuat hati bisa menjaga homeostasis glukosa darah. Vitamin dan mineral juga disimpan oleh hati dalam bentuk vitamin A, D, E, K dan B12 sera mineral besi dan tembaga untuk memastikan kecukupan untuk kebutuhan tubuh.
Hati juga berperan dalam produksi komponen protein dalam plasma darah seperti fibrinogen, protombin maupun albumin. Protombin dan fibrinogen berperan dalam pembekuan darah dan albumin sebagai protein yang memelihara isotonic darah yang menjaga sel dalam tubuh tidak kehilangan cairan tubuh.

Hati ternyata juga membantu sistem kekebalan tubuh dengan adanya sel kupffer. Sel kupffer ini merupakan campuran makropage pembentuk mononuclear phagosyte dalam limpa dan urat limpa. Sel kupffer berfungsi mendeteksi dan mencerna bakteri, jamur, parasit, sel darah yang tak terpakai juga sida sel.



Anatomi Hati
Bentuk keseluruhan dari organ hati berbentuk segitiga yang memanjang pada rongga dada. Sebagian besar masanya terletak di bagian kanan tubuh. Hati terbentuk dari jaringan urat daging yang tipis dan lunak berwarna kemerah-merahan sedikit kecoklatan.

Organ hati terdiri dari  lobus yaitu kiri dan kanan sebagai lobus besar yang utama - lebus caudate dan quadrate yang lebih kecil. Pada lobus kiri dan kanan merupakan lobus terbesar dipisahkan oleh ligament falciform. Ukuran lobus kanan 5 - 6 kali lebih besar dibanding lobus kiri. Lobus kiri meruncing.
Pada lobus caudate lebih kecil yang berbentuk memanjang jika dilihat dari sisi belakang ke lobus kanan dengan membungkus di bagian bawah vena cava. Sedangkan lobus quadrate di bagian bawah lobus caudate yang memanjang dari sisi belakang lobus kanan dan membungkus kantung empedu ( gallbladder ).
Sel parenkimal ( hepatosit )dan sel non parenkimal ternyata membentuk lobus hati. Sel parenkimal menempati 80 % volume hati. Sebayak 0 % sel hati terdapat pada lobus sinusoidal.


Gambar Anatomi hati.

Saluran pada hati. 
Saluran empedu ( Bile Ducts )
Saluran empedu merupakan pembuluh pada hati yang membawa empedu ke kantung empedu ( gallbladder ) yang kemudian bercabang ( biliary tree ).Sel saluran hati membentuk kanal yang sangat kecil yang disebut canaliculi, kanal - kanal ini saling terhubung dan membentuk banyak saluran empedu yang berukuran lebih besar yang ada pada seluruh bagian hati. Saluran empedu tersebut akhirnya membentuk saluran hepatic yang lebih besar yang membaya empedu dari kiri dan kanan lobus hati. Empedu mengalir menjauh dari hati yang bergabung dengan alur cystic dari kantung empedu. Ukuran kantung empedu sekitar 7-10 cm. Kantung empedu dapat meyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan untuk proses pencernaan. Setiap hari cairan empedu di sekresi oleh hati sebanyak 500 s/d 1000 ml dimana sekresinya berjalan terus menerus.

Pembuluh darah ( Blood Vessels )
Darah yang melalui limpa, perut, pankreas, katung empedu dan usus lewat kapiler darah pada organ- organ tersebut membentuk sebuah aliran protal hepatic, yang mengirim darah ke hati. Darah melalui saluran yang lebih kecil untuk diproses dan selanjutnya dialirkan ke seluruh bagian tubuh melalui Vena Cava.

Lobula
Struktur dalam hati berbentuk dari 100.000 satuan segi enam yang disebut lobula, setiap lobula dikelilingi oleh 6 portal urat darah dan 6 pembulih nadi hepatic. Terhubung dalam banyak pembuluh seperti kapiler yang disebut sinusoid. Sinusoid memperluas portal urat darah dan pembuluh nadi menuju ke urat darah pusat berbentuk sperti ruji roda. Sinusoid yang melalui hati berisi kupffer dan hepatocytes.
Kupffer Cell sejenis macrophage untuk mendeteksi dan menghancurkan sel darah merah yang sudah tua yang sudah terpakai yang melewati sinusoid. Sedangkan Hepatocytes adalah sebuah sel yaitu cuboidal epithelial yang menjadi saluran sinusoid dan memperbaiki hampir seluruh sel dalam hati.




PENYAKIT PADA ORGAN Hati
1. Hepatitis ---> hepatitis a dan b  serta c yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis b lebih berbahaya dari virus hepatitis absorpsi. Virus hepatitis a dapat ditularkan melalui makanan, feses dan air. Hepatitis b ditularkan melalui darah, cairan tubuh dan hubungan seksual, melalui janin dari ibu ke anak. Hepatitis c ditularkan lewat darah dan cairan tubuh. Untuk mencegah penyakit hepatitis b dengan pemberian vaksin hepatitis b.
2. Hemokromatosis ---> menyebabkan zat besi dalam tubuh berlebih
3. Sirosis hati ---> luka pada hati berupa guratan yang menyebabkan hati tidak berfungsi lagi.
4. Kanker hati --> yang paling berbahaya adalah hepatocellular carcinoma
5. Kuning ---> terjadi karena saluran empedu tersumbat yang berakibat cairan empedu tidak bisa mengalir ke usus duabelas jari. Cairan empedu tidak dapat mengalir seingga cairan empedu dibawa oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh yang mengakibatkan tubuh berwarna kuning/ kekuningan.
6. Batu empedu ---> disebabkan oleh pengerasan kolesterol yang tertimbun dalam cairan empedu oleh pigmen bilirubin dan garam kalsiun. Hal ini terjadi karena ketidak seimbangan jumlah kolesterol dengan senyawa dalam cairan empedu.
7. Perlemakan hati ( Fatty Liver ) ---> terjadi timbunan lemak berlebihan dalam hati, sebenarnya pelemakan hati tidak berbahaya tetapi jika terjadi terus menerus dan berulang kali akan berpotensi kerusakan dan sirosis hati.
8. Pembengkakan hati ---> hati yang bekerja terlalu keras bisa membengkak, bengkak pada hati membuat perut menjadi mual, hal ini terjadi karena hati mendorong lambung sehingga segala sesuatu yang masuk ke lambung akan dimuntahkan.

Bagaimana cara mengetahui bahwa hati kita sehat atau sedang bermasalah.
Salah satu pemeriksaan untuk mengetahui kondisi hati adalah dengan melakukan tes darah SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) dan SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase). SGOT dan SGPT merupakan enzim yang membantu mencerna protein dalam tubuh.  SGOT ditemukan dalam hati, jantung, orot, ginjal sampai otak, sedang SGPT banyak ditemukan pada hati.

Pemeriksaan dilakukan dengan menganalisa sampel darah. Batas normal SGOT adalah 5-40 µ/L (mikro per liter) sedangkan batas normal SGPT adalah 7-56 µ/L (mikro per liter). Tetapi untuk setiap laborat memiliki standar yang berbeda, untuk itu pada hasil laboratorium selalu disertakan batas normal.
Ketika organ hati mengalami kerusakan maka enzim SGOT dan SGPT akan meningkat kemudian akan masuk ke pembuluh darah, hal ini yang membuat analisa SGOT dan SGPT dalam darah meningkat. Walaupun tidak menjadi jaminan bahwa organ hati yang sakit karena enzim SGOT dan SGPT juga ditemukan di organ lainnya. Oleh sebab itu diperlukan tes darah lainnya terkait dengan fungsi hati yaitu : Analisa tingkat albumin, analisa bilirubin dan analisa waktu protombin ( waktu pembekuan darah ).

Bagaimana menurut anda, betapa luar biasanya TUHAN yang menciptakan segala sesuatunya dengan sempurna dan luar biasa. Dengan mempelajari mekanisme kerja organ hati sekiranya semakin tebal keimanan kita kepada TUHAN. Sejak semula ketika pertama kali manusia diciptakan ( Adam dan Hawa ), TUHAN telah memikirkan segala sesuatunya dengan teliti, tampak pada mekanisme kerja organ hati manusia. Coba bayangkan jika tidak ada kantung empedu atau pankreas pada hati, bisa jadi seluruh manusia akan akan terjangkit penyakit kuning, karena sekresi di hati tidak terbuang dan diserap darah. Atau bisa jadi orang akan mudah sakit karena di dalam hati terbentuk sistem imunitas pada manusia.

Semoga artikel ini bermanfaat.
Share on Google Plus

About Restsindo

1 komentar:

  1. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

    ReplyDelete